Rabu, 19 Februari 2014

Sejarah Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor Pada Awalnya Adalah bagian Dari Samida ( Rimba Buatan Atau Taman Buatan ) Yang Sekurang-Kurangnya Sudah Ada Pada Pemerintahan Sri Baduga Maharaja ( Prabu Siliwangi, 1474-1513 ) Dari Kerajaan Sunda, Sebagaimana Tertulis Didalam Prasasti Batutulis. Rimba Buatan Itu Ditujukan Untuk Kepentingan Melindungi Kelestarian Lingkungan Sebagai Area Memelihara Benih Benih Kayu Yang Langka. Di Samping Samida Itu Dibikin Juga Samida Yang Sama Di Perbatasan Cianjur Dengan Bogor ( Rimba Ciung Wanara ). Rimba Ini Lantas Dilewatkan Sesudah Kerajaan Sunda Takluk Dari Kesultanan Banten, Sampai Gubernur Jenderal Van Der Capellen Membangun Rumah Peristirahatan Di Di Antara Sudutnya Pada Pertengahan Abad Ke-18.

Pada Awal 1800-An Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, Yang Menempati Istana Bogor Serta Mempunyai Ketertarikan Besar Didalam Botani, Tertarik Mengembangkan Halaman Istana Bogor Jadi Sesuatu Kebun Yang Cantik. Dengan Pertolongan Beberapa Pakar Botani, W. Kent, Yang Turut Membangun Kew Garden Di London, Raffles Menyulap Halaman Istana Jadi Taman Bergaya Inggris Klasik. Inilah Semula Kebun Raya Bogor Didalam Memiliki Bentuk Saat Ini.

Pada Th. 1814 Olivia Raffles ( Istri Dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles ) Meninggal Dunia Dikarenakan Sakit Serta Dimakamkan Di Batavia. Sebagai Pengabadian, Monumen Untuknya Didirikan Di Kebun Raya Bogor.

Inspirasi Pendirian Kebun Raya Bermula Dari Seorang Pakar Biologi Yakni Abner Yang Menulis Surat Pada Gubernur Jenderal G. A. G. Ph. Van Der Capellen. Didalam Surat Itu Terungkap Keinginannya Untuk Menghendaki Sebidang Tanah Yang Dapat Jadikan Kebun Tumbuhan Yang Bermanfaat, Area Pendidikan Guru, Serta Koleksi Tumbuhan Untuk Pengembangan Kebun-Kebun Yang Lain.

 Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt Yaitu Seseorang Berkebangsaan Jerman Yang Beralih Ke Belanda Serta Jadi Ilmuwan Botani Serta Kimia. Ia Lantas Diangkat Jadi Menteri Bidang Pertanian, Seni, Serta Ilmu Dan Pengetahuan Di Jawa Serta Sekitarnya. Ia Tertarik Menyelidiki Beragam Tanaman Yang Dipakai Untuk Penyembuhan. Ia Mengambil Keputusan Untuk Menghimpun Seluruh Tanaman Ini Di Sesuatu Kebun Botani Di Kota Bogor, Yang Waktu Itu Dimaksud Buitenzorg ( Dari Bhs Belanda Yang Bermakna Tak Perlu Cemas ). Reinwardt Juga Jadi Perintis Di Bidang Pembuatan Herbarium. Ia Lantas Dikenal Sebagai Seorang Pendiri Herbarium Bogoriense.

 Pada Th. 18 Mei 1817, Gubernur Jenderal Godert Alexander Gerard Philip Van Der Capellen Dengan Resmi Membangun Kebun Raya Bogor Dengan Nama ’S Lands Plantentuin Te Buitenzorg. Pendiriannya Dimulai Dengan Menancapkan Ayunan Cangkul Pertama Di Bumi Pajajaran Sebagai Tandanya Dibangunnya Pembangunan Kebun Itu, Yang Pelaksanaannya Dipimpin Oleh Reinwardt Sendiri, Dibantu Oleh James Hooper Serta W. Kent ( Dari Kebun Botani Kew Yang Populer Di Richmond, Inggris ).

Lebih Kurang 47 Hektare Tanah Di Lebih Kurang Istana Bogor Serta Bekas Samida Jadikan Tempat Pertama Untuk Kebun Botani. Reinwardt Jadi Pengarah Pertamanya Dari 1817 Hingga 1822. Peluang Ini Digunakannya Untuk Menghimpun Tanaman Serta Benih Dari Sisi Lain Nusantara. Dengan Segera Bogor Jadi Pusat Pengembangan Pertanian Serta Hortikultura Di Indonesia. Pada Saat Itu Diperkirakan Lebih Kurang 900 Tanaman Hidup Ditanam Di Kebun Tersebut.

Pada Th. 1822 Reinwardt Kembali Ke Belanda Serta Digantikan Oleh Dr. Carl Ludwig Blume Yang Lakukan Inventarisasi Tanaman Koleksi Yang Tumbuh Di Kebun. Ia Juga Menyusun Katalog Kebun Yang Pertama Sukses Dicatat Sejumlah 912 Type ( Spesies ) Tanaman. Proses Pembangunan Kebun Ini Dulu Terhenti Dikarenakan Kekurangan Dana Namun Lantas Dirintis Lagi Oleh Johannes Elias Teysmann ( 1831 ), Seorang Pakar Kebun Istana Gubernur Jenderal Johannes Van Den Bosch. Dengan Dibantu Oleh Justus Karl Hasskarl, Ia Lakukan Pengaturan Penanaman Tanaman Koleksi Elompokkan Menurut Suku ( Familia ).

Teysmann Lantas Digantikan Oleh Dr. Rudolph Herman Christiaan Carel Scheffer Pada Th. 1867 Jadi Direktur, Serta Dilanjutkan Lantas Oleh Prof. Dr. Melchior Treub.
Pendirian Kebun Raya Bogor Dapat Dikatakan Memulai Perubahan Ilmu Dan Pengetahuan Di Indonesia. Dari Sini Lahir Sebagian Institusi Ilmu Dan Pengetahuan Lain, Seperti Bibliotheca Bogoriensis ( 1842 ), Herbarium Bogoriense ( 1844 ), Kebun Raya Cibodas ( 1860 ), Laboratorium Treub ( 1884 ), Serta Museum Serta Laboratorium Zoologi ( 1894 ).

Pada Tanggal 30 Mei 1868 Kebun Raya Bogor Dengan Resmi Terpisah Pengurusannya Dengan Halaman Istana Bogor.
Pada Awalnya Kebun Ini Cuma Dapat Dipakai Sebagai Kebun Percobaan Untuk Tanaman Perkebunan Yang Dapat Diperkenalkan Ke Hindia-Belanda ( Saat Ini Indonesia ). Tetapi Pada Perubahannya Juga Dipakai Sebagai Wadah Penelitian Ilmuwan Pada Zaman Itu ( 1880 – 1905 ).

Kebun Raya Bogor Senantiasa Alami Perubahan Yang Bermakna Dibawah Kepemimpinan Dr. Carl Ludwig Blume ( 1822 ), Je. Teijsmann Serta Dr. Hasskarl ( Zaman Gubernur Jenderal Van Den Bosch ), J. E. Teijsmann Serta Simon Binnendijk, Dr. R. H. C. C. Scheffer ( 1867 ), Prof. Dr. Melchior Treub ( 1881 ), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger ( 1904 ), Van Den Hornett ( 1904 ), Serta Prof. Ir. Koestono Setijowirjo ( 1949 ), Yang Disebut Orang Indonesia Pertama Yang Menjabat Satu Pimpin Instansi Penelitian Yang Bertaraf Internasional.

 Pada Waktu Kepemimpinan Tokoh-Tokoh Itu Sudah Dikerjakan Aktivitas Pembuatan Katalog Tentang Kebun Raya Bogor, Pencatatan Lengkap Perihal Koleksi Tumbuh-Tumbuhan Cryptogamae, 25 Spesies Gymnospermae, 51 Spesies Monocotyledonae Serta 2200 Spesies Dicotyledonae, Usaha Pengenalan Tanaman Ekonomi Mutlak Di Indonesia, Pengumpulan Tanam-Tanaman Yang Bermanfaat Untuk Indonesia ( 43 Type, Diantaranya Vanili, Kelapa Sawit, Kina, Getah Perca, Tebu, Ubi Kayu, Jagung Dari Amerika, Kayu Besi Dari Palembang Serta Kalimantan )

Sekian Sekilan tentang Kebun Raya Bogor.
Mudah-mudahan Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar